Review Serial : Lie To Me

Crime drama adalah salah satu genre serial favorit saya. Genre ini selalu punya alur cerita yang menarik untuk diikuti dan selalu punya kejutan di setiap ceritanya. Dan yang paling penting, adegan kissing atau adegan kurang patut lainnya sangat-sangat jarang. Beberapa favorit saya diantaranya The X-files (jadul banget ya), Sherlock, dan Dexter. Nah kali ini saya akan review serial Lie To Me.

Lie To Me



Lie to Me adalah serial tv asal amerika bergenre crime drama. Serial ini sudah menarik perhatian saya bahkan sejak menit-menit awal di episode pertama di season pertama.   Bahkan saya yang tadinya lebih berniat kejar target lanjut menonton game of thrones, berubah haluan menjadi kejar target menonton Lie To me ini.

Usut punya usut tenyata serial ini sudah mengudara sejak tahun 2009 , dan season ketiga berakhir di tahun 2011. Sedikit merasa ketinggalan jaman karena saya baru menonton di tahun 2015. 

Serial ini juga ternyata pernah ditayangkan di Indonesia , di B-channel atau yang sekarang lebih terkenal sebagai rajawali TV. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Ya , jarang-jarang serial barat yang bertahan di televisi lokal . 

Anyway, let’s start talk about this series.

Lie to me berkisah tentang Dr Cal Lightman, seorang ahli pembaca desepsi, raut wajah dan segala gerak tubuh. Bersama dengan Dr Gillian Foster yang juga punya kemampuan serupa, Cal mendirikan The Lightman Group, perusahaan yang bekerja sama dengan aparatur negara seperti FBI untuk mengungkap berbagai kasus lewat kemampuan membaca kondisi berbagai orang.

The truth is written on all our faces

Seperti itu yang diungkapkan Cal Lightman. Cal, bisa mengetahui apakah seseorang berbohong , menyembunyikan sesuatu, menyimpan kedengkian ataupun berbagai macam emosi dari hanya sekali melihat. Ini bukan kemampuan yang di dapat lewat kekuatan supranatural, melainkan hasil studi saintifik yang dipelajari Cal selama bertahun-tahun. Pembacaan kondisi itu dilakukan dengan berbagai gerak tubuh dan anggota wajah ,misalnya seperti bahu yang digerakkan, alis yang terangkat, keadaan bawah mata dan lainnya.

Dalam praktiknya , Cal dan Gillian mampu memecahkan berbagai kasus dengan kemampuan ini. Bahkan hanya perlu bertanya tanpa perlu sang saksi atau terdakwa menjawab, semua dapat terjawab lewat observasi. Mereka kerap kali menggunakan kamera untuk merekam ekspresi setiap orang yang diinterogasi untuk kemudian ditunjukan sebagai bukti atau sekedar bahan diskusi. 



Cal dan Gillian dibantu dua partner sekaligus murid yang juga dilatih untuk punya kemampuan sama yaitu Eli Loker dan Maria Torres. Keempatnya sering terbagi menjadi dua tim dan saling bekerja sama untuk menangani dua kasus dalam satu hari. Meski sampai season 2 ini saya belum pernah lihat Cal berpasangan dengan Eli, Atau Gillian dengan Ria. Selalu Cal-Gillian , Cal – Ria, Gillian - Eli, atau Eli – Ria.



Kasus yang dihadapi oleh The lightman group sangat beragam, mulai dari kasus pribadi seperti seseorang yang ingin tahu apakah calon istrinya benar-benar mencintainya, kasus pembunuhan, penculikan, sampai wanita dengan kepribadian ganda. 

Yang selalu jadi daya tarik dari cerita ini, adalah proses bagaimana Cal dan yang lainnya bisa membaca kebohongan orang lain dan menemukan pelakunya. Truly Cool. Saya akhirnya berpikir, apakah ada pekerjaan seperti ini di dunia nyata. 

Meet The Lightman Group

Dr Cal Lightman diperankan oleh Tim Roth




The main attraction on this series. Seorang doktor yang  mempelajari soal kebohongan dan sifat-sifat orang. Cal mampu mengetahui kebohongan dan berbagai emosi yang ditutupi seseorang lewat cara mereka berbicara dan bersikap. Cal bahkan mengembangkan teori micro expression, yaitu emosi yang coba ditutupi orang dengan jenis emosi lain dan muncul dengan tanda-tanda yang minor. Nampaknya, semua teori pembacaan desepsi yang dikembangkan Cal, didapat dari hasil studi sains selama bertahun-tahun yang ia dapat dari berbagai tempat. Dalam episode pertama bahkan disebutkan, cal menghabiskan 3 tahun di suku pedalaman liar Afrika hanya untuk mempelajari Alis mereka.

Cal bersifat blak-blakan, sedikit sombong, tak mau kalah kadang bisa menunjukan amarah yang luar biasa, tapi disamping itu semua, dia luar biasa cerdas,  seorang ayah yang penyayang dan partner yang peduli. Cal punya seorang putri bernama Emily, hasil pernikahannya dengan Zoe yang kandas ditengah jalan. Cal tak pernah segan untuk mengungkapkan rasa sayangnya pada putri semata wayangnya itu. 

Dalam pekerjaan, seringkali bertingkah diluar nalar, memasang strategi tanpa diketahui orang dan berpura-pura bersikap buruk hanya untuk menyelesaikan kasus. Gillian yang sudah lama berpartner dengannya mungkin satu-satunya orang yang dapat langsung mengerti, namun untuk partner nya yang lain, kadang bisa menjadi alasan untuk pertengkaran lain. Walau pada akhirnya mereka akan mengerti.

Dr Gillian Foster diperankan oleh Kelli Williams.



Gillian adalah partner Dr Cal dalam mendirikan The Lightman Group. Gillian punya kemampuan yang sama dengan Cal, namun dalam cerita, Gillian digambarkan lebih ahli dalam pembacaan karakter lewat suara. Ia juga punya kemampuan untuk melakukan terapi psikologis seperti hypnosis. Dalam memecahkan kasus Gillian punya kecenderungan lebih tenang dan lebih mencoba mengerti keadaan orang yang tengah diinterogasi. Ia juga digambarkan punya naluri keibuan dan sangat pengertian.
Gillian mempunyai seorang suami bernama Alec, yang kerap kali berbohong soal pekerjaannya dan punya ketergantungan dengan obat-obatan. Tapi baik Cal atau Gillian yang jelas-jelas tahu soal kebohongan itu , berusaha untuk tidak mencampuri urusan masing-masing. Pada akhirnya pernikahan mereka berakhir di tengah jalan.

Hubungan Cal dan Gillian digambarkan cukup erat dalam cerita. Sebagai partner kerja mereka punya hubungan yang solid, sebagai teman, Cal kerap kali menunjukan perhatiannya (yang malu-malu) untuk setiap masalah Gillian.

Eli Loker diperankan oleh Brendan Hines



Eli (dilafalkan sebagai Elai Loker) atau yang lebih sering dipanggil Loker adalah salah satu karyawan dari Lightman Group dan juga bisa dibilang murid dari Cal dan Gillian karena Loker juga mempelajari hal yang sama tentang pembacaan desepsi dari mereka. Loker kerap kali berpasangan dengan Gillian untuk memecahkan kasus.

Eli punya satu karakter yang menarik, yaitu ia akan mengatakan hal apapun dengan jujur termasuk hal yang tengah terlintas di kepalanya, tanpa ada basa-basi dan tanpa ada yang ditutupi sama sekali. Loker menyebutnya dengan “Radical Honesty”. Hal yang bagus untuk selalu jujur, walau kadang ucapannya cenderung terlalu blak-blakan dan membuat orang kaget.

Meski begitu, dalam suatu episode, Loker memutuskan untuk berbohong mengenai suatu kasus bahkan meminum obat penenang untuk mengendurkan otot wajah agar terlihat jujur. Tapi Cal, mengetahui semuanya dan memutuskan menurunkan statusnya menjadi Unpaid Intern (Pekerja Magang tanpa Upah).

Maria Torres diperankan oleh Monica Raymund



Sama seperti Loker, Ria Torres adalah karyawan sekaligus murid dari Cal dan Gillian yang juga mempunya kemampuan membaca desepsi. Sebelumnya, Ria bekerja sebagai pemeriksa barang di bandara. Kemudian ia direkrut oleh Cal dan Gillian karena kemampuan alami nya dalam membaca karakter orang. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes Diagnosa Desepsi yang dikembangkan Dr Cal dimana Ria mendapatkan score 97% hampir sempurna. Padahal ketika ditanya apakah ia pernah menjalani pelatihan desepsi, dia hanya menjawab, “I’ve dated a lot of man”

Dalam memecahkan kasus, Ria sering berdampingan dengan Cal dan hal itu membuat mereka sering berbeda pendapat. Meski begitu, Cal menunjukan bahwa ia percaya pada kemampuan Ria dan sering memberinya beberapa wejangan. Walau punya kemampuan yang hebat, Ia seringkali diremehkan oleh klien karena usianya yang masih 24 tahun dan tidak punya gelar akademik seperti Cal atau Gillian.

What makes me Interested

Entah kenapa menonton serial atau film yang di dalam ceritanya terdapat tokoh yang cerdas dengan jalan cerita yang bisa bikin kita menebak-nebak , itu sangat seru. Dan itu saya dapat dari serial ini. Saya selalu ingin tahu , siapa yang bakal jadi dalang dari ini semua dan akhirnya tak terasa durasi 40 menit pun lewat begitu saja. Tokoh Cal Lightman dan yang lain pun diperankan dengan baik dan natural oleh masing-masing pemain.  

Fakta-fakta baru soal teori ekspresi dan emosi juga menjadi satu daya tarik buat saya. Diluar apakah benar teori yang dikemukakan Cal Lightman itu, nyatanya memang raut wajah dan gerak badan itu ditemukan dalam hidup sehari-hari. Saya rasa begitu, hanya saja selama ini saya menerjemahkannya pakai perasaan, apakah orang ini sebenarnya senang atau tidak, bohong apa tidak.

Satu teori yang paling saya suka adalah yang satu ini :


Jika diterjemahkan :

Tapi aku pikir, hampir semua orang menghindari kontak mata ketika mereka berbohong?

Tidak, itu cuma mitos. Mereka justru lebih sering melakukan kontak mata. Mereka perlu tahu apakah kamu percaya oleh kebohongan mereka.
Itu teori paling dasar dari kebohongan, katanya kalau bohong, seseorang tidak mampu menatap mata orang yang mengajaknya bicara. Dari dulu saya merasa menilai seseorang bohong tidak hanya dari kemampuan mereka menatap mata. I’ve witnessed some lies and they able to see my eyes perfectly.

Sampai saat ini Lie To Me be baru menyelesaikan 3 musim  serial hingga tahun 2011, dan dari beberapa berita yang saya baca belum ada tanda-tanda akan ada kelanjutan musim ke 4. Sayang sekali ya padahal saya senang banget sama serial ini.  Nah buat kamu yang suka crime drama , serial ini bisa jadi pilihan buat tontonan dikala waktu luang. Dijamin seru :-)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama